Senin, 12 Januari 2009

tugas managemen media

Kekuatan Beriklan di Media Cetak Untuk Kampanye Pilpres 2009


Sebagian orang mengira bahwa bekerja di media bukan sesuatu yang menjanjikan justru pekerjaan dari media tidak bersifat musiman dan dapat di implementasikan ke berbagai bidang baik politik,sosial,ekonomi,seni,budaya dan lain sebagainya salah satu contohnya implementasi media iklan dan politik seperti banyaknya parpol membangun pencitraampartainya atau berkampanye, menyebar luaskan program kerjanya melalui media cetak maupun elektronik akan tetapi kedua media tersebut memiliki perbedaan dan karakteristik yang sangat kuat seperti contohnya media cetak dirasa lebih menjanjikan karena memiliki kelebihan seperi,

1 Murah harga pemasanganya dalam beberapa kali penerbitan sehingga partai- partai kecil dapat mengkampanyekan program-programnya di media tersebut tidak seperti beriklan di media TV ataupun internet yang sangat mahal tarifnya
2 Terdokumentasikan karena bisa dibaca berulang-ulang dan karakter foto pada gambar bisamembahasakan tentang sosok pemimpin tersebut tidak seperti pada media elektronik karena hanya sambil lalu tidak dapat di ulang kembali, walaupun Radio juga sama murahnya seperti media cetak akan tetapi kekuatan unsur brita lebih mengarah pada media cetak
3 Dapat dinikmati semua lapisan golongan karena tidak semua orang dapat mengoprasikan media internet lagipula jangkauan sebuah Media elektronik di Indonesia Mungkin masih ada yang condong pada partai yang bermodal besar sehingga dana beriklanya di media tersebut menjadi penghidupan media tersebut
Selain itu media elektronik seperti TV dan jaringan internet memiliki kelebihan karena media online diperkitrakan juga lebih mendominasi di 2009 karena pengguna fasilitas online tersebut di tahun 2007 mencapai 25 juta pengguna dan di akhir 2008 hampir mencapai angka30 juta pengguna Diramalkan oleh MASTEL (masyarakat telematika) car ini dirasa juga menjadi andil penting bagi kandidiat-kandidat 2009 beriklan melalui media online dirasa memiliki kekuatan sebagai contohnya presiden Barak Husein Obama lebih banyak berkampanye melalui media-media online, bukan itu saja sekarang internet sudah menjadi gaya hidup muda mudi Yogyakarta sebagai contohnya teman-teman kos saya walaupun anak kos biasannya berkantong cekak tetap saja memaksakan diri untuk membeli modem yang tidak murah harganya. Akan tetapi kita juga harus bijaksana bukan suatu masalah di Negara asal Barak Obama penyampaian kampanyenya sangat optimal memalui media Internet karena konsumsi inmternet di belahan Negara Barat sangat sasngat besar akan tetapi di Indonesia tidak begitu besar salah satu faktornya yaitu tidak dapat semua orang dapaty mengoprasikan dan memahami media-media online seperti internet. Akan tetapi media internet juga memiliki kelebihan seperti
1 Lebih efisien karena dengan uang Rp3000,00 kita hanya mendapatkan satu edisi Koran akan tetapi di warnet untuk uangRp 3000,00 kita dapat bebas berselancar di dunia maya selama satu jam dan mengakses brita di internet seperti KOMPAS.com.DETIK.com,Liputan6.com sehingga dirasa akan banyak mengakses brita baik lokal,regional,maupun international
2 Efektifitas Kerja karena di mana saja orang dapat mengakses internet hanya dengan modem dan laptop apalagi akses tersebut juga bisa di peroleh oleh fasilitas Hand Phone
3 Kandidiat atau Partai bisamemiliki website,face book mengenai partainya sehingga setiap orang dapat setiap saat mengakses dan mengetahui perkembangan partainya
4 Alat komunikasi dua arah secara langsung karena setiap orang yang mengakses dapat memberikan comen atau opininya di tempat yang sudah di sediakan
5 Bentuk modernitas teknologi sebagai bentuk edukasi karena walaupun surat kabar memiliki kekuatan yang lebih tiadasalahnya kita menambah ilmu pengetahuan dengan belajar teknologi atau mengenal dunia online karena lebih efisyen dalam menemukan informasi apalagi suatu kewajaran jika pelajar atau muda-mudi mengenal dunia maya dalam segi positif karena kita dapat mengetahui brita-brita seluruh dunia hanya dalam sebuah kotak kaca berukuran kecil dan sebuah modem

Akan tetapi kembali lagi kepada kekuatan media cetak bawsanya Srikat Penerbitan Surat Kabar (SPSS) Juga memprediksi apalagi predisinya sangat berlawanan dengan MASTEL karena SPSS beranggapan bahwa konsumsi ikan pada tahun 2009 akan meningkat sampai 30% untuk media cetak karena adanya pesta dempkrasi dari Pilkada ataupun Pilpres seperti halnya pemilu 2004 karena pada tahun itu banyak partai partai yang lebih memilih media cetak karena dianggap murah dan efisien dan menjangkau bagian-bagian daerah di Indonesia yang belum terjamah warnet. Oleh karerna itu media harus memiliki peran pengendali melebihi para kandidat yang mencalonkan diri terbukti menurut pendataan yang ada diperkirakan jumlah golput pemilu 2009 mencapai 40% karena figur-figur lama dan hanya mengumbar janji-janji. Rakyat cuma mau kesehatan pendidikan,pangan,lapangan pekerjaan mereka tercukupi karena pengalaman pengalaman yang terdahulu baik diinfrastruktur maupun suprastruktur, oleh karena itu menjadi tugas media kususnya media cetak selaku media tertua di Indonesia bagaimana membangkitkan semangat pesta demokrasi sehingga dapat mengurangi angka golput hingga 40% salah satunya dengan media iklan dan tarif pasang iklan yang lebih terjangkau dari media elektronik karena menurut saya media sebagai jembatan pemerintah dan masyarakat memiliki andil dan tanggung jawab edukasi politik pada pemilu 2009.
Banyak media-media mebuat sebuah tempat khusus untuk beriklan pilpres maupun pilkada hingga seperti halnya iklan baris di sebuah TV suasta hingga ada media cetak yang menyediakan satu lembar besar untuk sebuah iklan partai baru jika ditafsir biyayanya untuk sebuah iklan besar di media cetak berkisar 50 juta. Namun adea juga yang beriklan lewat baleho dan poster memang sangat ringkas dan mudah di hafal para pengguna jalan akan tetapi jika pemasanganya tidak pada tempatnya tentunya akan merusak dan mengotori keindahan tata kota.