Selasa, 15 Juni 2010
PERBAIKAN UNTUK KELANCARAN PEMBANGUNAN
DIY- PERBAIKAN, Dua orang pekerja sedang memperbaiki galian kabel milik Telkomsel, di Jalan Afandi Gejayan, serangkaian perawatan dan perbaikan dilakukan karena media informasi memegang peranan penting bagi mobilitas masyarakat Yogyakarta.
PERBAIKAN UNTUK KELANCARAN PEMBANGUNAN
Untuk memperlancar arus berkomunikasi warga Yogyakarta dan sekitarnya, beberapa pekerja melakukan perbaikan galian kabel bawah tanah di jalan Demangan Yogyakarta, selain melakukan serangkaian perbaikan Telkom juga melakukan serangkaian perawatan atau prepare kabel bawah tanah secara rutin baik di hari-hari biasa maupun menjelang hari besar seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Karena Yogyakarta memiliki kepadatan penduduk yang selalu bertambah dari hari ke hari tentunya mobilitas informasi warga Yogyakarta juga akan meningkat. Di satu sisi kebutuhan pemakai semakin banyak dan Telkomsel harus memenuhi kebutuhan akses informasi warga Yogyakarta.
Di masa sekarang ini keberadaan sarana komunikasi menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi mobilitas masyarakat. Heandphone sudah seperti kebutuhan primer saja. Berbisnis, dunia pendidikan, dunia hiburan, kantor pemerintahan hingga pedagang di pasar semuanya membutuhkan alat komunikasi. Keberadaan sarana komunikasi di Yogyakarta bertahap mengalami peningkatan seperti sinnyal Telkomsel yang semakin baik pada awal merebaknya heandphone dan provider cellular lain. Hingga saat ini semakin mudahnya signyal Telkomsel Flash 3,5 G di Yogyakarta seperti membuka cakrawala untuk mengetahui keadaan di luar lingkungan kita, jika seseorang mudah untuk mengakses internet tentunya ilmu pengetahuan yang didapatkan akan jauh lebih mudah dicerna dari orang lain yang mendapatkan akses internet secara tersendat-sendat. Di satu sisi masyarakat Yogyakarta sangat diuntungkan oleh BUMN yang bergerak di sektor informasi ini, 15 tahun masa Telkomsel meraih simpati masyarakat ditengah persaingan atas tumbuhnya provider-provider baru bukan hal yang mudah hingga saat ini, namun semuanya terbayarkan dengan keberadaan Telkomsel menjadi provider dengan jumlah pelanggan terbanyak di Indonesia.
TELFON UMUM UNTUK SISWA SMP
DIY,– TELFON UMUM. Telepon umum ternyata masih diminati oleh masyarakat, di masa sekarang pelajar anak kecil sampai orang dewasa sudah menggunakan telepon genggam dan melupakan Telfon umum di pinggir jalan, terlihat siswa SMP 5 Yogyakarta sedang menggunakan fasilitas telepon umum dengan menggunakan koin di jalan Wardani Yogyakarta.
Narasi
TELFON UMUM UNTUK SISWA SMP
Seorang pelajar SMP 5 Yogyakarta sedang asik berkomunikasi menggunakan telfon koin, di jalan Wardani area Lapangan Kridosono Yogyakarta. Di saat masyarakat mulai meninggalkan telfon umum dengan menggunakan koin dan beralih menggunakan handphone ternyata masih kita jumpai beberapa orang yang masih menggunakan telfon umum baik wartel ataupun telfon koin di pinggir jalan. Hal tersebut bukan tidak sengaja karena beberapa SMP di Yogyakarta belum mengijinkan siswannya menggunakan telfon genggam, hal tersebut terkait dengan keinginan semua lapisan pendidik di Yogyakarta agar siswa dapat konsentrasi belajar di kelas sehingga dapat menghasilkan prestasi yang baik seperti halnya perwujutan slogan ”Yogyakarta Kota Pelajar”.
Hal yang ditakutkan guru yaitu anak-anak bermain telfon genggam pada saat proses belajar mengajar dan yang lebih ditakutkan lagi siswa berbrowsing ria membuka situs-situs yang bukan pada tempatnya atau situs-situs dewasa pada saat proses belajar mengajar, hal tersebut bisa terjadi karena Siswa SMP pada umumnya adalah anak yang sedang menjalani masa peralihan dari anak-anak ke remaja sehingga ingin tau akan segala hal yang belum mereka ketahi sebelumnya baik hal yang berdampak positiv maupun negativ.
Pada intinya larangan dari guru bukan tertuju pada bentuk komunikasi dengan telfon gengam di sekolah akan tetapi lebih kepada kelancaran proses belajar mengajar sehingga sekolah menyarankan agar menggunakan telfon umum dengan menggunakan koin atau telfon fasilitas sekolah untuk melakukan komunikasi dengan keluarga tanpa menggunakan telfon genggam yang dibawa dari rumah. Akan menjadi sebuah ketakutan jika fasilitas kecanggihan telfon genggam dan kemudahan akses dari profeder dimanfaatkan pelajar usia SMP untuk membuka situs-situs porno seiring merebaknya pemberitaan di media-media masa, sehingga kebijakan dari lingkungan pendidik untuk mengarahkan anak didiknya menggunakan telfon umum sudah sangat tepat disamping telfon umum tetap digunakan anak-anak pun belajar untuk menciptakan rasa saling memiliki terhadap fasilitas umum dengan ikut merawat dan menggunakan dan tidak merusaknya.
Langganan:
Postingan (Atom)